Puisi Agustus - Aku Sobek Warna Biru dan Aku Katakan Merdeka - Puisi Zainul Arifin


AKULAH PRAJA MUDA KARANA

(Zainul Arifin)

.

Pagi Indonesia

Pagi yang indah

Pagi yang cerah

Dan pagi yang merdeka

Di dalamnya terdapat pagi yang fastabiqul khoirot

Memunguti indah menuju esok

Berbahagialah semua

Dengan melangitkan doa yang istajaba

Dengan semangat membara

Seperti halnya Praja Muda Karana

Waktu itu Hamengkubuwono IX

Membakar jiwa muda

Yang sempat meredup 59 tahun silam

Membakarnya adalah indah menuju indonesia

Indonesia yang baldatun thoyyibatun

Indonesia yang maju

Indonesia yang kuat

Dan Indonesia yang hebat

.

Pasuruan, 14 Agustus 2020



SOBEKAN WARNA BIRU

(Zainul Arifin)

.

73 Tahun silam

Surabaya bergejolak

Akan hati yang terbakar oleh merah putih dan biru

Yang berkibar di hotel Yamato

Membangunkan hati yang diam

Menjadi satu amarah yang berkobar

Untuk turunkan bendera merah putih dan biru

Atas izin Kyai Hasyim Asy'ari

Para pemuda khususnya, para santri

Membludak menuju Surabaya

Yang diketuai Bung Tomo

Dengan membakar lagi semangat para santri

Dengan kata-kata yang magis

Tuk menyerbu hotel Yamato

Dengan penuh darah di sekitar jembatan merah

Para santri terus berjuang

Hingga Jendral Mallabi terbunuh

Dengan rasa bahagia dan duka

Melihat darah dan tulang Syuhadaillah

Terbayar dengan biru yang berkibar menjadi merah dan putih

Hingga kini merah dan putih itu akan terus berkibar hingga kapanpun

.

Pasuruan, 10 November 2018


KATAKAN AKU MERDEKA

(Zainul Arifin)

.

Hai... angin

Kabarkan pada negeri seberang

Bahwa kami adalah negeri yang merdeka

Hai... para burung

Berkicaulah pada burung asing bahwa negeriku telah merdeka

Hai... para semut

Menggalilah ke inti bumi

Bahwa esok negeriku akan berulang tahun

Hai... kawan kawan

Berbahagialah sambut ulang tahun kita

Sebagai rasa cinta kita pada pejuang empat lima

.

Katakan aku merdeka

Pada para negeri seberang sana

Aku bukan lagi negeri tertindas atau terjajah

Aku juga bukan negeri anarkisme

Aku adalah negeri Bhineka Tunggal Ika

.

Kita berdiri di atas negeri ini

Semuanya itu tidak lain tidak bukan, hanyalah hasil jerih payah kakek buyut kita

Yang telah lama menahan sakit selama 350 tahun

Sedang kami adalah anak-anakmu

Yang hanya tinggal menikmatinya

Tapi esok adalah tugas kami

Sebagai anak cucu cicit negeri ini

Mengenang dan mendoakan para pejuang empat lima

Seketika mengibarkan bendera sang saka merah putih

Di atas langit yang membiru

Sebagai tanda puncak di mana kami bangga jadi anak-anakmu

.

Pasuruan, 09 Agustus 2017

Posting Komentar

0 Komentar